Jakarta – Pengamat birokrasi Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Varhan Abdul Aziz menyoroti penampilan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada debat keempat Pilpres 2024. Debat kali ini diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Minggu (21/1/2024).
“Gibran membahas poin-poin yang sesuai dengan tema-tema debat kali ini, berbicara tentang reformasi agraria, ekonomi terbarukan, bahkan berbicara terkait dengan green job, ini sudah dibuktikan oleh Mas Gibran lewat program-program yang dilaksanakan selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, ” ujar Varhan dalam keterangannya kepada media Jakarta, Senin (22/01/2024).
“Bagaimana melaksanakan ekonomi terbarukan, Gibran di Surakarta ini mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang bisa menghasilkan energi listrik, bersih, dan tanpa resiko, ” katanya.
Menurut alumni Program Magister Universitas Indonesia (UI) ini, Gibran sebagai cawapres yang langsung menyentuh terhadap topik masalah.
“Masyarakat sudah jenuh dengan gaya-gaya menyerang, masyarakat lebih fokus lebih baik bagaimana ide-ide itu bisa mentranformasikan cara berfikir masing-masing paslon untuk menarik masyarakat terhadap keberpihakan paslon yang mereka jagokan, ” jelas Varhan.
Kata Varhan, Gibran sering kali dipandang sebelah mata oleh lawan politiknya, namun penilaian tersebut dapat terbantahkan dengan penampilan yang gemilang Gibran disetiap perhelatan debat Pilpres 2024.
“Pada debat-debat ini kan terbukti bahwa kemampuan beliau dalam menguasai materi-materi yang ada untuk membuka publik untuk lebih percaya terhadap sosok Gibran, ” ungkap Varhan.
“Kandidat lainnya lebih condong tekstual, sementara saya melihat, saya objketif cawapres dari nomor urut 2 (Gibran) cukup lengkap dan bisa dikatakan unggul, ” pungkas Varhan.
Minggu malam, debat keempat Pilpres 2024 dilangsungkan dengan menampilkan 3 calon wakil presiden yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Tema debat keempat Pilpres 2024 adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Baca juga:
Rekam Jejak Anies di Jakarta
|